Monday, February 11, 2013

(Bagian pertama) Agar Lebih khusyu' Ketika berdoa اِهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ "Ya Allah berilah kepada kami hidayah/petunjuk kpd jalan yang lurus" Sungguh merupakan perkara yg merugikan jika doa yg sangat agung ini, yg harus kita ucapkan berulang-ulang, ternyata kita ucapkan dengan hambar tanpa penghayatan yg dalam. Agar kita lebih khusyu' tatkala mengutarakan doa yg agung ini maka hendaknya kita merenungkan 2 perkara, (1) keutamaan doa ini, (2) Kandungan doa ini yg sangat dalam Pertama : Keutamaan doa ini : 1) Doa ini termaktub dalam surat teragung dalam al-qur'an yaitu surat al-fatihah yg dikenal dgn ummul qur'an (induknya/intisari al-qur'an) 2) Doa ini diucapkan dalam sholat yg merupakan ibadah yg sangat agung 3) Bahkan doa ini minimal harus dibaca dalam sehari 17 kali dalam sholat 5 waktu 4) Bagaimana lagi jika seorang hamba memperbanyak sholat sunnah, dalam setiap rakaat ia harus membaca doa ini, jika tidak maka raka'atnya tdk sah 5) Barang siapa yg memperhatikan posisi doa ini dalam surat al-fatihah maka ia akan dapatkan bahwa doa ini tdklah terucapkab kecuali setelah melalui muqoddimah-muqoddimah yg sangat dahsyat : - muqoddimah pertama : dalam ucapan الحمد لله رب العالمين "Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta", mengandung pujian yg sangat tinggi kepada Allah - muqoddimah kedua: dalam ucapan الرحمن الرحيم "Yang maha pengasih lagi maga penyayang", berisi pengakuan hamba akan luasnya kasih sayang Allah terhadap sang hamba, bahkan kasih sayang Allah lebih dari kasih sayang seorang ibu kepada anaknya - muqoddimah ketiga: dalam ucapan مالك يوم الدين "Penguasa hari pembalasan", mengingatkan kpd hamba bahwasanya ada hari akhirat, hari persidangan dan pembalasan amal perbuatan, tdk seorang raja dunia yg berkutik pada hari tersebut, Hanya Allah yg mengusai hari tersebut - muqoddimah keempat : dalan ucapan إياك نعبد "Hanya kepada Engkaulah kami beribadah" mengandung pengakuan dan pengikraran sang hamba bahwasanya ia hanya beribadah ikhlas kepada Allah, jauh dari riyaa dan sum'ah, sama sekali tdk mengharapkan pujian dan sanjungan manusia - muqoddimah kelima: dalam ucapan وإياك نستعين "Dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan", mengandung pengakuan hamba bahwaanya segala upaya, usaha, dan keberhasilan semata-mata karunia Allah, hamba hanya melakukab sebab, akan tetapi tdk memeliki peran sama sekali dalam keberhasilan. Bahkan usaha hamba itupun karunia Allah, kecerdasannya, tenaganya, kepiawaiannya, pengalamannya, semuanya karunia dari Allah. Jika demikian lantas apa yg hendak ia banggakan??. Maka terkauhkanlah sang hamba dari penyakit ujub Setelah lima muqoddimah ini lalu terbukalah hati sang hamba tatkala mengucapkan doa yg agung ini اهدنا الصراط المستقيم Seluruh muqoddimah ini menunjukan akan agungnya intu pembicaraan, jika setiap muqoddimahnya/pembukanya agung maka bagaimana lagi agung isi kandungan utamanya

No comments:

Post a Comment